Showing posts with label bandung. Show all posts
Showing posts with label bandung. Show all posts

January 27, 2017

Pagi

satu pagi di suatu hari, kau terbangun dengan penuh rasa syukur. 
mencoba mengingat apa saja berkat dan kasih yang tak pernah terukur
namun entah seberapa keras kau mencoba, semua terasa kabur
tak ada yang dapat kau lihat kecuali genangan lumpur

kau terisak karena pikiranmu sendiri
terluka pada kisah yang kau hadirkan lagi
ingatan yang menurut mu tak pernah pergi
mencabik perasaan dengan hati-hati

hilang sudah bahagia pagi yang kau nanti setiap hari
kau hitung detik demi detik berharap besok pagi
dengan penuh rasa harap yang sangat berapi-api
semoga pagi berikutnya tak terlewati..
wahai jiwa yang tiba-tiba sunyi...



Bandung, 27 Januari 2017
Dini

November 21, 2016

Ada kesedihan pada malam
Ada gonggong anjing di sebrang
Ada isak tangis dan nafas tertahan
Ada air mata yang jatuh curam, kencang

Berpikir ia pada kejadian tadi
Bingung otaknya itu sedih atau depresi
Ingin ia berteriak pada diri
Bahkan sampai terpikir untuk iris urat nadi

Baginya, kata merupakan senjata
Satu demi satu menyakiti rasa
Ingin ia bertanya pada temannya..
"Apa kau benar-benar tega?"


Bandung, 15 November 2016
Dini

April 28, 2016

Di saat umurmu sudah menua...

Di saat umurmu sudah menua,
Kekayaan tidak akan mampu mengobati kerinduan masa muda
Harta tak akan membawa sepenuhnya memori lama
Bahkan rupa akan mengeriput dan menjadi tua.

Di saat umurmu sudah menua, teman bicara merupakan harta paling berharga
Tawa yang sering kau bagi dengan orang tercinta menjadi penyembuh luka
Mengobrol dengan manusialah yang membuatmu kembali muda
Di saat umurmu yang sudah menua..



Bandung, 28 April 2016

Dini

#SelamatHariPuisiNasional

February 11, 2016

Kuning dan Jingga

Hallo perkenalkan, nama saya Kuning, tetapi saya menyukai warna Merah Jambu. Saya tinggal di tempat yang sempit dan bau. Bentuknya kotak, terdapat dua jendela, dan juga sebuah pintu.

Setiap hari, saya berolahraga. Loncat, lari, dan bermain bola.

Saya suka tidur, itu membuat badan saya lentur. Bergerak kesana kemari tidak teratur di dalam bunga tidur.
Saya akan terus terlelap hingga gelap lenyap.

Sayuran adalah makanan kesukaan saya. Apapun jenis sayuran, saya akan suka. Saya akan terus makan jika sayuran itu belum juga binasa.
Tidak tunggu satu detik pun pasti akan saya habiskan. Saya sangat menyukai sayuran.
Tetapi Sayur Kol membuat pipis saya bau, itu mengapa ibu saya tidak pernah memberi saya satu.

Pernah suatu hari, ibu saya memberi Kol kepada saya, saya lahap habis dan sampai minta tambah. Malam harinya saya tidak tahan untuk buang air kecil, pipis lah saya walau hanya se-upil.
Pada pagi hari, air pipis saya sangat menyengat dengan bau tak sedap. Lalu ibu saya telah dengan rela membersihkan pipis saya dan menyanyikan lagu. Maafkan saya, ibu, saya telah membuatmu bau.

Saya benci dingin. Karena dingin selalu membuat saya berhenti bergerak, dan saya tidak suka untuk harus tetap diam di tempat.
Dingin juga membuat saya susah tidur. Padahal, tidur membuat saya lentur.

Saya wangi jika habis mandi. Aroma sabun saya aroma buah khuldi. Ibu saya selalu memberikan saya sabun itu jika saya mandi.
Seluruh tubuh saya kemudian akan berubah basah.
Sekali lagi, saya benci dingin. Tetapi tak apa jika sabunnya harum terbawa oleh angin.

Hari ini, saya pergi keluar rumah. Menelusuri jalan berbatu dan juga tanah.
Melewati banyak teman dan juga kawan. Kiri kanan saya lihat jalanan, banyak orang yang lalu lalang.
Mereka tinggi dan besar, melewati saya bagai raksasa kekar.
Terkadang mereka terhentak, kemudian mereka berteriak.
Terkadang mereka menjerit, dan kadang memandang saya dengan sipit.
Tetapi ada yang kemudian menyapa, menanyakan saya siapa dan tinggal dimana.

Sepertinya saya sudah terlalu lama bermain di luar rumah. Sudah terlalu lelah kaki ini untuk melangkah.
Ibu.. dimana???
Ibu.. Saya hilang arah..
Ibu...
Saya ingin kembali ke rumah..

....


Halo, namaku Jingga. Aku adalah ibu yang penuh kasih dan cinta.
Aku mencintai anakku. Dia adalah anak yang paling lincah dan lucu.
Anakku tidak pernah berhenti untuk diam, kecuali untuk tidur. Dia akan terus bergerak sampai dia pulas dalam mimpinya yang kabur.
Anakku rajin makan. Perutnya tambun seperti raksasa penghuni bangku taman.
Aku suka memeluk dan menggendong anakku jika ia sudah selesai mandi. Karena harumnya seperti buah khuldi.

Sore tadi, ku ajak ia bermain sehabis mandi. Tubuhnya bergoyang kesana-kemari. Mengikuti arah aku berlari.
Malam ini, aku menemaninya sampai ia tidur, kemudian menutup pintunya yang hancur. Maafkan ibu, Kuning, pintu mu yang hancur belum sempat Ibu perbaiki dan diberi kunci.

Selagi Kuning terlelap, aku akan makan malam dan menonton mobil balap. Kemudian akan tidur pada jam 12 seperempat.
Oh Kuning..
Mungkin besok pagi akan ku temui tukang reparasi dan pintu mu betul kembali.

..


Oh tidak!
Hari sudah pagi, dan matahari telah menyala!
Ini adalah kecerobohan aku yang ke-dua puluh dua!
Aku terlelap saat menonton mobil balap!

Aku harus melihat Kuning dan menyapanya dengan senyum hangat, bukan dingin.

Oh tidak!
Ini adalah kecerobohan aku yang ke-dua puluh tiga!
Kuning tidak ada di tempatnya!
Kuning hilang dalam sepinya malam! Ini salahku yang tidak mengunci pintu hancur, rusak, dan usang!

Maafkan Ibu, Kuning.

Kamu terlepas selagi di kandang.

Oh..

Kelinciku yang malang...








11 Februari 2016,
Dini.

December 07, 2015


Dia adalah seorang penerbang
Demi sayap-sayapmu yang perkasa
Aku mencintaimu karena kegigihan yang kau punya
Aku menaruh benih rindu pada setiap langkah yang dituju
Aku memupuk doa dalam rintihan harap
Aku memeluk jarak demi sebuah janji
Janji yang sering kau ingkari…


Bandung,
November 28, 2015
Dini

October 27, 2015


Untuk kamu yang menangis dalam malam,

Matamu kini sudah terlanjur lelah. Matamu kini telah jatuh dalam pilu.

Sudah, tidak perlu kau bingung. Hempaskan airmata hingga tidak ada lagi yang harus dibendung.

Suaramu kini sudah resah. Menunggu sebagian harapan tertunda.

Jarimu sudah kaku. Terlalu lama memohon dan terpaku.

Tidurlah wahai jiwa yang kini bertambah usia. 

Semakin hari kau sudah semakin tua.

Pejamkan mata untuk kemudian pulas

Tenangkan asa dan hembuskan nafas.

Bunga tidur kini mati ditelan rindu.

Doa-doa kemudian menjadi awan. 
Terbang.

Semoga Tuhan selalu mendengar.
Tidurlah, kamu yang menangis dalam malam.


Bandung, 27 Okt 2015,
Dini

October 11, 2015

Bunga adalah ciptaan Tuhan yang paling indah setelah ibuku.

Namun sebelumnya ada langit senja yang indahnya terkalahkan oleh senyum ibuku.
Setelah itu mungkin gerimis, warna-warni pelangi, dan musik yang dinyanyikan merdu, adalah ciptaan terindah yg pernah diciptakan oleh Tuhan.

Hal-hal sangat kecil yang ingin aku bagikan pada anak-anakku kelak adalah bagaimana aku jatuh cinta dengan doa-doa ibuku.
Aku ingin memberitahu kepada anak-anakku bahwa betapa lucunya seorang nenek yang mereka punya.
Akupun ingin memberitahu pasangan hidupku, bahwa aku mencintainya setelah ibuku.

Ibuku adalah harumnya wewangian subuh.
Ibuku adalah bentuk dari penyempurnaan rasa cinta.
Ibuku adalah cahaya yang temaram pun terang.


Sehat selalu, Mama.
Agar aku bahagia.


Bandung,
11 Oct 2015.
Dini