July 15, 2013

Dalam hidup, pilihan itu banyak, pun kesempatan, hanya 'waktu yang tepat' yang jarang kita temui.
Kamu harus pandai memilih, memilih yang baik atau yang tidak baik untuk hidupmu, agamamu, keluargamu, dan masa depan mu.
Semua nya berawal dari pilihan..
Setelah terjatuh, mencoba untuk bangkit itu sulit.. tapi itu pilihan, ingin terus terpuruk atau tetap merasakan kepedihan akibat terjatuh.

Hari ini, saya seharusnya sedang terbang menuju Palembang. Disana calon kampus saya berdiri kokoh. Universitas Sriwijaya.
Andai seluruh keluarga besar saya tahu bagaimana rasanya mengalahkan beratus ribu calon mahasiswa universitas negeri yang berjuang pada ujian SBMPTN.
Andai seluruh keluarga besar saya mengerti rasanya menjadi 'pemenang yang sesungguhnya'

Ah, masih banyak andai-andai yang lain yang mampu saya tulis..
Tapi inilah pilihan saya, tetap dikamar saya mendengarkan radio dan berkutat dengan internet.

Saya masih sangat bisa merasakan rasanya do'a dalam sujud saya didengar oleh sang Pencipta..
Tangisan permohonan saya di hapus oleh sang Maha Mendengar..
Pengorbanan saya selama kurang lebih sebulan ini dilihat oleh sang Maha Melihat..
Saya merasa sangat dekat dengan-Nya ketika saya membuka hasil pengumuman, saya merasa sangat disayang oleh-Nya ketika saya memeluk ibu saya yang menangis haru bahagia..

Saya bukanlah anak yang pintar, juara kelas pun saya tidak pernah..
Pernah saya mendapat rengking satu, itu pun ditempat bimbel hahaha dan itu juga karena yang paling pintar dikelas kami sedang tidak hadir pada saat ujian hahaha
Yah paling banter saya rengking empat. Alhamdulillah..

Saya bukanlah orang yang harus dituntut untuk pintar oleh ibu saya, bahkan kalau saya tidak mengerti harus belajar apa untuk ulangan esok hari, saya disuruh ibu saya untuk bekerja sama dengan teman..
"Namanya juga usaha, Din hahaha"

Beruntung saya selalu dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang mengerti kekurangan teman.. mereka mau membantu saya ketika lembar jawaban saya kosong.
Mereka orang-orang yang sangat baik..
Mereka lah yang ikut mendo'akan saya ketika saya harus membuktikan hasil jerih payah saya selama ini..
Mereka lah yang ikut mengucapkan amin pada akhir do'a yang saya mohonkan..
Kalau bukan karena bantuan do'a mereka, saya mungkin tidak akan dapat merasakan sentuhan air mata bahagia ini.
 
Akhirnya semua kembali kepada pilihan..
Memilih atau tidak memilih sama sekali..

Terima kasih ya Allah, kuasa-Mu sungguh besar..
maafkan hamba telah menyia-nyiakan do'a hamba...
ridhoi lah pilihan hamba saat ini..semoga pilihan ini baik untuk hamba dan agama hamba..untuk masa depan dan keluarga hamba...
AMIN.

Semoga kalian menghormati pilihan saya.
15July2013
♥Dini

0 Comments: