July 29, 2012

Selamat malam, Rindu..
Malam ini aku ditemani dirimu lagi, ya? Pasti kau sudah lelah bertanya, untuk siapa rindu ini tertuju..
Ah sudah lah.. Jawabannya pun akan selalu sama..

Apa kabar, Kamu? Aku harap baik...
Malam ini Aku memikirkan mu lagi, semoga Kamu selalu menjalankan kewajiban mu dengan Yang Maha Esa ya..Amin.
Oh....aku jadi ingat, kau sering menjadi imam ku saat itu, sholat berjama'ah dan berdo'a bersama.. Mengucapkan kata amin setelah kau usai membaca sucinya Al-Fatihah. Selesai sholat pun ku kecup punggung tangan mu.. Seperti sebuah tenggorokan bertemu air pelepas dahaga... hati ku pun tenang.
Kini tiap malam, aku berdo'a untuk mu...semoga kau menjadi imam yang baik kelak, untuk keluarga mu..

Jika kau dan aku sedang dalam perjalanan menuju rumah ku, aku selalu bertanya dan kau selalu memperjelas semua keingin-tahu-an ku.. Kau bercerita layaknya hujan yang mengguyur hutan, aku rela menjadi hutan..agar selalu menampung air hujan mu.

Kau menyukai semuanya. Semua yang kau anggap menarik namun bagiku; Rumit. Mesin misalnya.

Aku bahkan membuang jam kursus bahasa inggris ku.. berkata kebohongan pada mama bahwa aku sedang dalam perjalanan menuju rumah teman karena ada suatu tugas dari guru ku, padahal saat itu aku sedang menunggu kereta bersama-mu.. duduk manis diam dalam sunyi nya stasiun tua.
Seperti daun gugur yang terhempas bersama angin, desahan nafas ku tersapu oleh hati yang berdebar..
Seakan aku percaya pada mu, bahwa kau akan selalu menemani ku di tahun-tahun kedepan, aku mengikuti semua perintah mu... "Kita ke kota ya, sayang.." ah baiklah...aku ingin selamanya bersama mu.

Di kota, kau mengajak ku untuk melihat sisi lain dari kehidupan ku yang monoton..
"Itu artinya apa?" "Hmm....kelamin laki-laki, sayang" sembari kau memerhatikan wajah ku yang padam, kau tersenyum. Menyesal aku bertanya gambar nakal di dinding tua sebuah gedung usang.

Aku haus. Kau sepertinya tidak. Air di botol ku habis, bahkan sebelum jam 9.
Bukan air mineral yang kau beli, melainkan Es Potong rasa coklat. Aku nagih. 2 potong sudah habis ku lahap.

Waktunya pulang, cepat sekali waktu ini berlalu, bagai roda kereta yang melaju tak kenal lelah..
Dalam derapan kedua kaki ku dan kaki mu menuju kereta, aku sempat memberi tahu mu; bahwa aku ingin selalu membohongi mamah hanya untuk bersama mu sepanjang hari...

Menunggu kereta bagai menunggu debar jantung ku berhenti, tak tahu kapan saat nya...

Oh Tuhan, bahagia sekali aku saat itu.. Duduk bersandar dibangku stasiun...kau melingkar kan tangan mu untuk sampai di bahu kiri ku...
Terima Kasih untuk hari yang tak terduga..
Terima Kasih untuk Es Potong itu, karena mu aku tahu bahwa jajanan jalan tak selamanya bersih...
sstt...aku sakit esok harinya:p
Terima Kasih untuk pegangan erat mu di peron stasiun

Aku menyayangi mu, Jagoan...
Berbahagia lah, tanpa aku..
Selamat malam..

11:24 pm
29 July 2012
♥Dini

0 Comments: